Showing posts with label Tanah. Show all posts
Showing posts with label Tanah. Show all posts
COTANG - CORETAN TANGAN LAGI

COTANG - CORETAN TANGAN LAGI

“ Wah kalau begini kurang optimal harus bolak-balik membuang ikan patin yang mati ke waring ikan lele “ keluh mat tampok, begitulah mat tampok memulai aktivitas kesehariannya sejak bergelut di usaha pembesaran ikan patin, selain memberi pakan pun memeriksa kondisi kolam dilakoninya, kolam tanah dengan waring berukuran 4 x 6 Meter tersebut di tebar tidak kurang dari 3.000 ekor benih ikan patin ukuran 50 – 75 cm, selain waring 4 x 6 mat tampok juga mempunyai 6 waring lain ukurang 2 x 1 Meter yang diisi ikan patin, lele dan 1 waring berisi ikan nila gift yang ber polikultur dengan ikan gurami, betok, dan nila merah.

Mat tampok optimis dengan waktu 5 – 6 bulan kedepan bisa panen ikan patin sekitar kurang lebih 1.000 Kg dengan asumsi 1 Kg isi 2 ekor ikan patin dan kematian benih sekitar 1.000 Ekor, jika di tingkat konsumen langsung harga ikan patin per kilo Rp. 12.000,- dan mat tampok bisa jual sendiri omzet Rp.12.000.000,- bisa di kantongi belum di potong biaya lain – lain tentunya :- D. Toh jika kematian benih bisa ditekan mat tampok bisa meraup lebih banyak rupiah.

Permasalahan yang dihadapi mat tampok bagaimana setiap kematian benih dia tidak susah payah lagi harus membuang ikan patin yang mati tersebut setiap harinya. Itupun kalau ada ikan mati timbul ke permukaan, bila tenggelam proses pembuangan ikan patin yang mati akan lebih sulit lagi.. Ting... Aha... dia punya akal akhirnya ikan lele pun di masukkan ke waring sekitar 2 – 4 ekor seukuran jari telunjuk orang dewasa, masalah beres dan mat tampok dapat tersenyum lebar.

*** Happy Ied Mubarak 1430 H, Minal Aidzin Wal Faidzin Mohon Maaf Lahir & Batin ***
COTANG – CORETAN TANGAN BAGIAN III

COTANG – CORETAN TANGAN BAGIAN III

Perhitungan dibawah ini mungkin tidak jauh berbeda dengan keadaan harga material yang makin menanjak naik sekarang ini, mengutip dari estimasi projek teman yang mau membuatkan relasinya berupa rumah tipe 36 dengan dana yang dibutuhkan sekitar 30 – 33 Juta Rupiah tentunya dibangun di tanah hasil kreditan relasinya selama 3 tahun, based on dari kinerja relasi yang tidak pernah menunggak atawa kredit macet, rekan penulis katakanlah mat tampok akhirnya menyanggupi request dari si relasi disebut bonbon tadi untuk minta dibuatkan rumah type 36, dari hasil bincang – bincang ringan dengan mat tampok saya dapat informasi yang cukup berguna.

Setelah rancangan dibuat dan estimasi biaya selesai dikerjakan mat tampok mengajukan proposal tersebut kepada bonbon dengan down payment sebesar 5 – 10 Juta Rupiah dengan angsuran rumah perbulan sekitar 850 – 900 Ribu Rupiah Selama 10 Tahun ini artinya mat tampok akan mengantongi uang sebesar 900 Ribu x 120 Bulan = Rp. 108.000.000,- Di Potong Modal Rp. 30.000.000,- sama dengan Rp. 78.000.000,- asumsi dipotong pengeluaran upah tukang dan biaya lain – lain diambil dari down payment maka nett profit tetap di angka Rp. 78.000.000,-

Sekarang kita hitung break even poin atau balik modal dari bisnis mat tampok tersebut, katakanlah initial deposit atau modal yang dikeluarkan sebesar Rp. 30.000.000,- asumsi angsuran bulanan sebesar Rp. 900.000,- maka untuk balik modal diperlukan waktu kira – kira 34 Bulan, 34 x Rp. 900.000,- = Rp. 30.600.000,-, atau kalau mau di ambil bulanan hitungannya sebagai berikut :

Rp. 780.000,- / 120 Bulan = Rp. 650.000,-, Jadi dari angsuran 900 Ribu tersebut mat tampok boleh menghabiskan Rp. 650.000,- saja dan sisanya ditabung agar modal bisa diputar lagi agar tidak amblas.